Kamis, 20 Oktober 2011

Perkembangan dan Sejarah Handphone

Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan
penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan
pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia
bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada
tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi
analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan
yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan
yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan
spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung
generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani
komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk
SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan
handphone analog yang pertama kali digunakan secara
internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi
450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900
yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.
Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang
semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi
ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya
adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain
digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan
transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per
second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan
untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps).
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi
kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa
digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme
Time Division Multiple Access (TDMA).
Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah
GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang
dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada
frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung
komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps.
Sejarah
Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan
telegraf di Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk
suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM)
untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi
publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada
European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM
fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara.
Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS.
SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk
mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini
digunakan sudah memasuki fase 2.
Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik
dari generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan
transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini
adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE.
Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada
generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi
komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G
merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini
lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile
Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband – Coded
Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak
pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar
ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor.
Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia
seperti internet, video streaming, video telephony, dan lain-lain
dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan teknologi
CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat
dan dikhususkan pada standar IS-95. Beberapa paten pada
jaringan-jaringan yang ada sekarang yang berbasis pada teknologi
CDMA dimiliki Qualcomm Inc., sehingga pembuat peralatan
membayar royalti.
Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar
dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan
komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan
banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa
terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio
dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk
tiap sel.
Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali
digunakan pada tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA
merupakan saingan utama dari sistem GSM di banyak negara.
Pada tahun 1999, the International Telecommunication Union (ITU)
memilih CDMA sebagai standar teknologi untuk generasi ketiga
(3G). Varian CDMA yang banyak digunakan adalah WCDMA dan
TD-SCDMA.
Pada bulan Mei 2001 sudah terdapat 35 juta pelanggan CDMA di
seluruh dunia. Dan pada tahun 2003, terdapat 100 juta pelanggan
yang menggunakan CDMA di seluruh dunia. Kelebihan utama
yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data
yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi.
Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator
CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang lebih
baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone,
kita memiliki fasilitas kamera, video, komputer, stereo dan radio.
Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa dinikmati seperti
video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference,
bahkan sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan
menekan tombol di handphone.
Ketika kita duduk di rumah pun, kita masih bisa melakukan
berbagai hal tanpa harus keluar ruangan, seperti mencek saldo
bank, membayar SPP untuk kuliah anak-anak, memesan makanan
dan lain-lain. Itu semua bukan hal yang mustahil bagi generasi
ketiga.
Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya
seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan pada biaya total per
pelanggan dari jaringan infrastruktur dan harga pesawat
telefon.Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas bukan
impian belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar